Senin, 03 Juli 2017

Bagaimana Cara Beriklan di Twitter?



Dimana ada kerumuman, di sana akan terjadi pasar. begitu juga ketika banyak onliner berkerumun di salah satu social media. misalnya di twitter. konon sekitaran 6 juta orang memakai aplikasi 140 karakter ini. dan ini dianggap sebagai pasar potensial bagi para pemilik brand untuk menjual produknya.

Namun bagaimana idealnya strategi menjual di twitter? dari beberapa iklan yang terdeteksi rata-rata mereka mempunyai strategi yang mirip. yakni mengusung isu yang sesuai dengan visi misi produk. beberapa ada yang menyertakan hashtag, yang lain tidak menyertakan apa-apa. namun sampai sekarang belum pernah ada yang berterus terang menginformasikan bahwa postingan tersebut adalah iklan.

Bagi pengguna twitter pemula kemungkinan besar tak akan pernah menduga apa yang diposting oleh orang yang difollownya itu adalah iklan. dan semua akan baik-baik saja. namun ini berbeda ketika hal itu terjadi pada orang-orang yang dengan jeli mengamati perilaku orang-orang di twitter. orang-orang ini akan kecewa ketika mengetahui bahwa apa yang sedang dibicarakan itu adalah iklan. mereka merasa dibohongi.

Dengan adanya kekecewaan ini, tujuan brand untuk melakukan engagement (keterikatan) dengan user gagal. namun andai berterus terang dengan memakai tags #Ads atau #twitorial misalnya apakah ini akan lebih efisien?

Bahasan ini mengemuka di kelas akademi berbagi kamis 27 oktober 2011 “online community engagement”. menurut @waraney yang menjadi pemateri, sampai sekarang di indonesia memang belum ada undang-undangnya. sehingga belum ada aturan baku bagaimana cara beriklan di social media, khususnya twitter.

Ini berbeda dengan yang terjadi di amerika. masih menurut @waraney di sana sudah ada undang-undangnya ( lupa apa sebutannya). seorang buzzer dianggap sama dengan media yang bisa men”drive” pembaca mempersepsikan sesuatu. sehingga ketika beriklan ia harus dengan terus terang bahwa apa yang diposting di twitter itu adalah iklan.

Beberapa contoh iklan yang pernah ada misalnya #airputih #dayatahananak dan #lainnya tampaknya menuai sukses. buktinya sampai sekarang masih cara beriklan seperti itu masih ada. misalnya, menurut dugaan (saya pribadi) twit-twit yang belakangan membahas tentang semur, aku duga iklan kecap.

Bagi pengguna twitter pemula, mungkin akan susah membedakan mana twit iklan dan mana yang bukan. dan mereka juga tak pernah mempermasalahkan. kalaupun terbukti itu iklan, apakah mereka nanti akan benar-benar kecewa atau cuek aja? lalu bagaimana cara ideal beriklan di twitter? silakan menuliskan idenya di bawah :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar